Bogor, Kafapet-Unsoed.com. Sesuai rencana, acara Kajian dan Silaturahmi Kafapet Jabodetabeksuci ke-55 berlangsung di kediaman Sukoriyanto (Alumni Fapet angkatan 1983) Perumahan Griya Alam Sentul, blok A9 No.7, Babakan Madang, Sentul-Bogor, pada Hari Ahad, 7 Shafar 1441 H / 06 Oktober 2019.
Acara yang berlangsung jam 10-14 itu dihadiri oleh sekitar 40an alumni dari Jabodetabek plus ada alumni yang menyempatkan hadir dari Serang, Sukabumi, Purwakarta dan Bandung. Hal yang cukup istimewa kali ini, alumni generasi milenial sudah cukup banyak yang hadir.
Acara yang dipandu oleh Seksi Kerohanian Puji Hartono diawali dengan sambutan tuan rumah Sukoriyanto, dilanjutkan dengan tausyiah oleh Ustad Hasan Imam Masjid Kompleks Griya Alam Sentul. Ustad Hasan menyampaikan topik "Menjalin Tali silaturahim dan Keutamaannya",
Sukoriyanto selaku tuan rumah menyampaikan terima kasih atas kehadiran para alumni dari berbagai daerah dan berbagai angkatan. Ia menyampaikan bahwa sebelumnya ia bersama sesama angkatan 83 juga pernah mengadakan acara di Sentul antara lain santunan Yatim Piatu. Angkatan 83 juga pernah mengadakan kunjungan ke lokasi Yayasan Tunas Mulia Bantar Gebang yang dipimpin Nadam Subekti (angkatan 88).
Menjaga Silaturahmi
Tausiah dari Ustad Hasan dimulai dengan nasehat sekaligus mengingatkan kembali bahwa Kita harus senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Allah Ta'ala. Curahan rasa bersyukur tidak semata mata diucapkan dalam lisan, tetapi senantiasa harus dilakukan dalam setiap gerak gerik kita dalam keseharian, contohnya dalam keadaan apapun kita harus selalu mengingat Allah Ta'ala.
Inti Tausiah, ustad Hasan langsung membawakan dalil bahwa Allah Ta'ala berfirman dalam surat Ali Imron ayat 103, tentang "janganlah kita bercerai berai", lengkapnya firman Allah Ta'ala sbb:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.” (QS Ali Imran:103)
Firman Allah tersebut memerintahkan bahwa kita sebagai umat Islam harus selalu menjaga tali Silaturahim.
Lebih lanjut ustad Hasan mengupas 3 keuntungan barang siapa menjaga Silaturahim :
1. Memberikan panjang umur
2. Dilapangkan Rezeki
3. Allah akan menghapus dosa dosa kita.
Janji Allah tersebut tertuang dalam sabda Rasulullah Sallahu Alaihi Wassalam yang diriwayatkan Abu Hurairah:
“Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung tali silaturahmi.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
Apakah resiko bagi orang yang memutuskan tali silaturahim?
Ustad Hasan menjelaskan bahwa orang yang memutuskan tali silaturahim tidak akan masuk surga. Sebagaimana diriwiyatkan dari Jubair bin Muth‘im Radiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim.” (Muttafaqun ‘alaih).
Dalam kehidupan bermasyarakat dan untuk menjaga terjalinnya silaturahim perlu diperhatikan 2 perkara, yaitu :
1. Menjaga lisa. Lisan harus selalu terjaga dan senantiasa berdzikir kepada Allah.
2. Memiliki hati yang bersih.
Lisan yang selalu terjaga dan senantiasa selalu berdzikir, akan senantiasa hati akan bersih, terbebas dari penyakit hati seperti Gibah.
Gibah merupakan dosa besar yang kadang kadang Manusia lupa atau tidak menyadarinya.
Dalam kajian Kafapet Unsoed diakhiri dengan beberapa pertanyaan, diantaranya :
1. Bagaimana cara nenghapus atau bertaubat dari Gibah?
Ustad Hasan menjawab, kita harus senantiasa ingat bahwa "kalau gibah itu balasannya adalah kita memakan bangkai busuk orang yang digibahin".
Dalil kengkapnya adalah Firman Allah Ta’ala, “Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al Hujurat: 12)
Cara menghapus dosa Gibah, yaitu :
1.Meminta ma'af langsung ke orangnya
2. Harus selalu beristigfar
2. Bagaimana Tanda tanda akhir zaman?
Tanda tanda akhir jaman diantaranya
1. Manusia sudah jauh dari nasehat nasehat para Ulama.
2. Jika maksiat dianggap hal yg biasa
3. Jika perempuan tidak malu dgn auratnya sendiri
4. Banyak para Da'i kesulitan mencari cari orang yang didakwahi.
5. Allah akan mengangkat keberkahan
6. Allah akan menjadikan para Pemimpin dari orang orang yang dzolim
3. Apakah kalau Gibah dengan HP dan Menulis atau Share tentang Pimpinan kita juga berdosa?
Di akhirat nanti, mulut akan dikunci. Semua yang akan bicara nanti adalah anggota badan yaitu tangan, kaki, mata dll.
Dalam hal ini, HP akan bisa bermanfa'at atau sebaliknya banyak mudaratnya. Semuanya tergantung pada "Niat" penggunaan HP. Jika kita punya dasar iman yg kuat, maka penggunaan Hp akan selalu diniatkan dan digunakan untuk hal hal bermanfa'at.
Info Munas Kaunsoed dan Web KafapetAcara yang berlangsung jam 10-14 itu dihadiri oleh sekitar 40an alumni dari Jabodetabek plus ada alumni yang menyempatkan hadir dari Serang, Sukabumi, Purwakarta dan Bandung. Hal yang cukup istimewa kali ini, alumni generasi milenial sudah cukup banyak yang hadir.
Sebagian generasi milenial yang hadir |
Sukoriyanto selaku tuan rumah menyampaikan terima kasih atas kehadiran para alumni dari berbagai daerah dan berbagai angkatan. Ia menyampaikan bahwa sebelumnya ia bersama sesama angkatan 83 juga pernah mengadakan acara di Sentul antara lain santunan Yatim Piatu. Angkatan 83 juga pernah mengadakan kunjungan ke lokasi Yayasan Tunas Mulia Bantar Gebang yang dipimpin Nadam Subekti (angkatan 88).
Menjaga Silaturahmi
Ustad Hasan (Pegang mic), Sukoriyanto (paling kanan) |
Inti Tausiah, ustad Hasan langsung membawakan dalil bahwa Allah Ta'ala berfirman dalam surat Ali Imron ayat 103, tentang "janganlah kita bercerai berai", lengkapnya firman Allah Ta'ala sbb:
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara.” (QS Ali Imran:103)
Firman Allah tersebut memerintahkan bahwa kita sebagai umat Islam harus selalu menjaga tali Silaturahim.
Lebih lanjut ustad Hasan mengupas 3 keuntungan barang siapa menjaga Silaturahim :
1. Memberikan panjang umur
2. Dilapangkan Rezeki
3. Allah akan menghapus dosa dosa kita.
Janji Allah tersebut tertuang dalam sabda Rasulullah Sallahu Alaihi Wassalam yang diriwayatkan Abu Hurairah:
“Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung tali silaturahmi.” (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim).
sebagian peserta laki-laki |
Apakah resiko bagi orang yang memutuskan tali silaturahim?
Ustad Hasan menjelaskan bahwa orang yang memutuskan tali silaturahim tidak akan masuk surga. Sebagaimana diriwiyatkan dari Jubair bin Muth‘im Radiyallahu anhu ia berkata, Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam bersabda:
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim.” (Muttafaqun ‘alaih).
Dalam kehidupan bermasyarakat dan untuk menjaga terjalinnya silaturahim perlu diperhatikan 2 perkara, yaitu :
1. Menjaga lisa. Lisan harus selalu terjaga dan senantiasa berdzikir kepada Allah.
2. Memiliki hati yang bersih.
Lisan yang selalu terjaga dan senantiasa selalu berdzikir, akan senantiasa hati akan bersih, terbebas dari penyakit hati seperti Gibah.
Gibah merupakan dosa besar yang kadang kadang Manusia lupa atau tidak menyadarinya.
Dalam kajian Kafapet Unsoed diakhiri dengan beberapa pertanyaan, diantaranya :
1. Bagaimana cara nenghapus atau bertaubat dari Gibah?
Ustad Hasan menjawab, kita harus senantiasa ingat bahwa "kalau gibah itu balasannya adalah kita memakan bangkai busuk orang yang digibahin".
Dalil kengkapnya adalah Firman Allah Ta’ala, “Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al Hujurat: 12)
Cara menghapus dosa Gibah, yaitu :
1.Meminta ma'af langsung ke orangnya
2. Harus selalu beristigfar
2. Bagaimana Tanda tanda akhir zaman?
Tanda tanda akhir jaman diantaranya
1. Manusia sudah jauh dari nasehat nasehat para Ulama.
2. Jika maksiat dianggap hal yg biasa
3. Jika perempuan tidak malu dgn auratnya sendiri
4. Banyak para Da'i kesulitan mencari cari orang yang didakwahi.
5. Allah akan mengangkat keberkahan
6. Allah akan menjadikan para Pemimpin dari orang orang yang dzolim
3. Apakah kalau Gibah dengan HP dan Menulis atau Share tentang Pimpinan kita juga berdosa?
Di akhirat nanti, mulut akan dikunci. Semua yang akan bicara nanti adalah anggota badan yaitu tangan, kaki, mata dll.
Dalam hal ini, HP akan bisa bermanfa'at atau sebaliknya banyak mudaratnya. Semuanya tergantung pada "Niat" penggunaan HP. Jika kita punya dasar iman yg kuat, maka penggunaan Hp akan selalu diniatkan dan digunakan untuk hal hal bermanfa'at.
peserta wanita |
Meskipun tidak memenangkan kontenstasi Pilketum , namun banyak pihak mengakui Kafapet dinilai paling solid dan kompak. "Hal ini menjadi kebanggaan kita," ujar Roni.
Roni juga mengingatkan mengenai Kartu anggota Kafapet versi emoney, agar yang belum memiliki bisa segera mendaftar . Kartu Kafapet berfungsi ganda, selain sebagai identitas anggota, juga bisa untuk membayar tol, naik kereta commuter line, bayar parkir, naik MRT, belanja dan sebagainya.
Adapun mengenai website Kafapet-Unsoed.com Roni menjelaskan website ini telah banyak berperan untuk menginformasikan berbagai macam kegiatan Kafapet, selain itu juga berfungsi untuk mendata alumni di berbagai kota. Saat ini sudah terkumpul data 515 dan diharapkan akan terus berkembang dengan dukungan para milenial.
Bambang Suharno selalu pengelola website menambahkan, tim Kafapet-Unsoed.com kini telah ditambah generasi milenial (Fajar Hidayat dkk), yang sudah dibagi peran antara lain sebagai penulis, sebagai tim medsos, disain grafis dan tim database alumni. Dengan dukungan alumni generasi milenial diharapkan akan terjadi perkembangan lebih cepat.
Dengan adanya tim milenial, lulusan baru sudah mulai banyak yang mengisi data alumni melalui form yang akan di kafapet-unsoed.com.
Sementara itu Wiseno Nurhamzah (angkatan 83) selaku penasehat Kafapet menghimbau untuk generasi milenial untuk mengajak rekan rekannya agar lebih aktif, agar kekompakan Kafapet terus berlanjut dari generasi ke generasi. ***
Penulis : Roni Fadilah
Editor : Bams
Foto2: Roni
0 Komentar
Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer