Susunan pengurus ISPI Jabar 2 yang baru tertuang dalam SK No.18/SK-KETUM-PB/II/2020, tertanggal 24 Februari 2020 tentang Susunan Pengurus Cabang Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia Provinsi Jawa Barat 2 (PC ISPI Jabar II) Periode 2020-2024 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PB ISPI Ir. Didiek Purwanto,IPU dan Sekretaris Jenderal Joko Susilo, S.Pt.
Struktur Kepengurusan PC ISPI Jabar II diisi oleh perwakilan para sarjana peternakan dari berbagai Perguruan Tinggi yaitu IPB, UGM, UNSOED, UNPAD, UNDIP, UNIDA dan UB yang tersebar di wilayah Bogor, Depok, Sukabumi, Bekasi dan Cianjur. Ketua PC ISPI Jabar II dijabat oleh I Wayan Suadnyana, S.Pt dan Sekretaris dijabat oleh Ir. Roni Fadilah,SE.
Pada hari yang sama, usai Pelantikan PC ISPI Jabar II dilangsungkan acara Talk Show tentang “Eksistensi Peternakan Rakyat Mandiri Melalui Technologi Closed House dan Regulasi Kuota Unggas”. Acara Talk Show dipandu oleh moderator Ir. Sugeng Wahyudi dengan berapa pemateri, yaitu ;
1. Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting. Kemendag RI, diwakili oleh Bapak Tirta.
2. Arif Karyadi Uswandi, SP (Sekjen PINSAR)
3. Hery Wibowo, S.Pt (Peternak, Anindis Farm)
4. Ir. Wismarianto (Peternak, SOMA FARM)
5. Prof.Dr.Ir. Muladno,MSA (Guru Besar IPB)
6. Ir. Fauziah Hasani, MM (Wirausaha/ Pensiunan Dirjen PKH)
Peserta talkshow dan pelantikan |
Prof. Muladno
Prof. Muladno memaparkan arti pentingnya “Berjamaah” untuk para peternak mandiri, karena dengan “Berjamaah” akan menghasilkan efisiensi dalam usaha, sehingga bisa bersaing dengan perusahaan besar dengan modal dan prasarana yang sudah memadai. Prof. Muladno menyinggung juga perlu adanya regulasi pembagian wewenang.
Contoh :
a. tataran usaha budi daya ayam broiler komersial (FS), bila perlu kandangnya di cat warna kuning, dan wewenang sepenuhnya Bupati.
b. Tataran Usaha budi daya ayam Parent Stock (PS), kandangnya di cat warna hijau, dan wewenang sepenuhnya Gubernur
c. Tataran usaha budi daya ayam Grand Parent Stock (GPS), kandangnya di cat biru, dan wewenang sepenuhnya Dirjen PKH.
Diharapkan dengan adanya regulasi pembagian wewenang tersebut, data perunggasan bisa terpantau, bisa dihitung kebutuhan real GPS (penentuan kuota) dan pada akhirnya harga pasar bisa stabil.
Hery Wibowo
Pemateri ke dua, Hery Wibowo, S.Pt (Peternak Ayam Broilker dan Layer, Pengurus Cabang ISPI Jabar II) menyampaikan cara cara mensiasati Innovasi Closed House (CH) biaya mahal menjadi murah. Pemakaian barang (raw material) dan kandang open houses yang dimiliki peternak, sedikit sentuhan modifikasi terwujudlah kandang “Closed House” biaya yang murah, tetapi tingkat produksi ayam menungkat dan jauh lebih efisien. Modal pembuatan CH sebesar Rp 60.000 per ekor bisa ditekan menjadi kisaran di Rp 6.743 per ekor
Wismarianto
Pemateri ke 3, Ir. Wismarianto (Peternak Ayam Broiler) memaparkan sejarah perunggasan di Indonesia. Ir. Wismarianto yang akrab dipanggil Haji Toto, membagi Sejarah perunggasan menjadi 4 fase,
a. Fase 1990-1997, Perusahaan Integrasi hanya menjual sapronak, PS, Peternak mandiri tumbuh via PS, Populasi Petrenak Mandiri 80 persen, Perusahaan 20 persen. (Costumer/Agent oriented)
b. Fase 1997-2009, Krisis moneter, Pola kemitraan berkembang, Peran PS turun, kasus Flu burung, Wacana Double consumtion, Populasi Mandiri 80 persen, Perusahaan 20 persen (Bayer oreinted)
c. Fase 2009-2020, Terbit uu 18/2009, Farm CH mulai berkembang, Internal Farm berkembang, Bundlin pakan dengan DOC, di bbrp provinsi peternak mandiri habis, Populasi peternak mandiri 20 persen, Perusahaan 80 persen (Company Oreinted)
d. Fase 2020, Eksistensi Peternak Mandiri? Eksistensi Peternak Mandiri antara Tantangan dan Harapan (1) Internal, Efisiensi Performance ( skill dan manajemen), Revitalisasi Perkandangan (Tunnel, CH), ahli technologi-SDM. (2) Eksternal, Regulasi harus berpihak (Hulu-Hilir), Dukungan pemodal perbankan. Prod DOC kalau dgn data yg benar seharusnya prod 60-70 juta / minggu dan tdk perlu ada cutting, (3) spesial needed, Sistem Cluster/Kelompok untuk mempermudah mendapatkan perhatian dan perlindungan khusus.
Ir. Wismarianto mengemukakan, dalam kondisi sekarang ini, Menuntut Regulasi harga live bird yang telah ditetapkan batas bawah dan batas atas oleh Kemendag RI dilaksanakan dengan tegas. Jangan sampai jika harga di atas Regulasi, satgas pangan turun tangan, tapi jika harga rendah, satgas pangan “diam”. Harus ada Sharing Produk (pengaturan Kuota), Sharing Modal dan Sharing Profit.
Arief Karyadi Uswandi
Pemateri ke 4 Arief Karyadi Uswandi, SP (Sekjen PINSAR) memaparkan tentang Efisinsi itu ada 3, yaitu ;
a. Efisiensi Teknis, berhubungan dengan teknis beternak oleh Peternak mandiri itu sendiri
b. Efisiensi Ekonomis, Harga Pokok Produksi harus rendah sehingga usaha ada laba.
c. Efisiensi Sosial, terjadi kondisi yang ideal dan saling menguntungkan berbagai pihak.
Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (Tirta)
Pemateri ke 5 Tirta, Ditjen Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag RI, memaparkan tentang Gambaran Kondisi Perunggasan yaitu (1) Pemasukan DOC, (2) Fluktuasi Harga Livebirds, (3) Pengurangan Produksi, (4) Kebijakan Harga Acuan. Berdasarkan Survey BPS,ayam dengan BW 1,7 kg, harga rataan Rp 18.179/kg. Artinya, Peternak mau tidak mau harus meningkatkan efisiensi dengan cara alih tehnologi dari kandang Open House (OH) ke kandang Closed House (CH). Hasil survey, Kepemilikan kandang OH 78 persen, Kandang Semi CH 15 persen dan Kandang CH 7 persen.
Fauziah
Pemateri ke 6, Fauziah, Tahun2019, selalu terbit Surat Edaran adanya Cutting, karena alasan over suplay DOC. Kemudian muncul pertanyaan “siapa yg diuntungkan?” Yang ada hanya harga DOC yang naik. Apakah Regulasi quota perlu? Tetap harus ada quota, untuk menjaga keseimbangan antara Suplay dan Demand. Ibu Fauziah lebih lanjut berpendapat, “Yang perlu dibenahi, Parameter yang digunakan harus tepat untuk perhitungan GPS dan PS, seperti tingkat produksi DOC per ekor dan tingkat kematiian, karena utk mengetahui berapa jumlah DOC yg diperlukan. Setiap bulannya Quota harus sama. Sehingga tidak ada lagi problem over suplay”
Hal yang luput juga disorot, dan ini membuat bias terhadap perhitungan produksi DOC yaitu By Product Layer tidak pernah diperhitungkan , produksi by product layer (jantan) sekitar 3,5 juta ekor per minggu. DOC by product layer perlu dihitung juga, karena dijual ke peternak juga.
Fauziah memaparkan perlunya tataniaga ayam di atur, “Apakah tataniaga ayam sudah ada yang diatur? Ternyata belum, karena peternak belum bersatu”. Sehingga adanya Perusahaan Integrator besar tidak salah, hal yang jadi masalah ketika perusahaan Integrator menjual produknya ke “Pasar Becek”.
Sesi Tanya Jawab yang Hangat
Acara Talk Show tambah hangat , tak kala sesi tanya jawab dibuka, Prof Iman Rahayu (Dindin) dari IPB memberikan pertanyaan ke semua pemateri, kemudian disusul oleh Nano Suprianto (Praktisi peternakan) dan dilanjutkan oleh curahan hati yang sangat kritis dari Eko PHC (Hadi). Semua pertanyaan yang disampaikan ada hubungannya dengan materi yang di bahas di atas.
Dari Talk Show di atas dapat ditarik kesimpulan yaitu Peternak mandiri harus bersatu dengan menerapkan teknologi CH untuk meningkatkan Performance ayam, dan kuota tetap diperlukan untuk tetap menjaga keseimbangan Supply-Demand. *
SUSUNAN PENGURUS CABANG IKATAN SARJANA PETERNAKAN INDONESIA
PROVINSI JAWA BARAT II (PC ISPI JABAR II)
PERIODE 2020-2024
Dewan Penasehat : 1. Prof. Dr. Ir Sumiati, MSc
2. Dr. Ir. Deden Sudrajat, M.Si
3. Ir. Aprillani Purwanto, MBA
4. Ir. Sugeng Wahyudi
5. Ir. Edi Wahyudi Cahyono
Dewan Pakar : 1. Prof. Dr.Ir Dewi Apri Astuti, Ms IPU
2. Prof. Dr. Ir. I Komang Gede Wiryawan
3. Muhammad Mawardi, S.Pt. MT
4. Dr. Efi Taufik,S.Pt
5. Riza Haerudin, S.Pt
Ketua : I Wayan Suadnyana, S.Pt
Wakil Ketua : Saifudin, S.Pt
Bendahara : Hery Wibowo, S.Pt
Wakil Bendahara : Ratna Ayu Saptati, S.Pt, M.Si phD
Sekretaris : Ir Roni Fadilah, SE
Wakil Sekretaris : Dina Fitriani R, S.Pt
KOMISARIAT :
BALITNAK CIAWI : Ferdy Saputra, S.Pt, M.Si
BET CIPELANG : Ir. Yanyan Setiawan, S.Pt, M.Si IPM
PEMDA SUKABUMI : Deulis Linda, S.Pt, MP
PEMDA CIBINONG : Dodih Prahmadiyan, S.Pt, MM
PEMKOT BOGOR : Jenal Abidin, S.Pt
BIDANG-BIDANG
Bidang Kelembagaan dan Organisasi
Ketua : Agus Wiyono, S.Pt
Anggota : Subagyo, S.Pt
Frans Hopeten Dwihandika, S.Pt
Edi Suwito, S.Pt
Bidang Pengembangan Usaha dan Pemberdayaan Masyarakat
Ketua : Dr. Muhammad Imron, S.Pt, M.Si
Anggota : Komang Agus, S.Pt
Edit Lesa Aditia, S.Pt. MSc
Angga Setiawan, S.Pt
Rahmad Susilowarno, S.Pt
Bidang Edukasi, Keprofesian dan Sosial
Ketua : Dr. Sri Suhartini, S.Pt
Anggota : Puji Hartono, S.Pt
Dudi Firmansyah, S.Pt
Elwan Faisal, S.Pt
Bidang Media dan Komunikasi
Ketua : Bejo Ramadhan, S.Pt
Anggota : Fajar Hidayat, S.Pt
Wisnu Brata Ratning S, S.Pt
4 Komentar
Selamat untuk ispi jabar 2 khususnya alumni fapet unsoed yg ikut berkiprah antara lain Roni Fadilah, Puji Hartono, Subagyo, Fajar Hidayat
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSelamat, selamat..
BalasHapus.
Sukses
BalasHapusJika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer