Peserta Training Jurnalistik Tingkat Nasional Bersertifikat |
Kafapet-unsoed.com, Jakarta, Sabtu (29/8), Keluarga alumni Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman (Kafapet Unsoed) bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Fapet Unsoed dan Lembaga Pers Mahasiswa Husbandry menggelar teleconference Training Jurnalistik Tingkat Nasional Bersertifikat dengan tema "Lihai Menulis Artikel untuk Media Cetak dan Digital". Tercatat 37 Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia serta 3 instansi pemerintah mengirimkan delegasi mengikuti training jurnalistik.
Tujuan diselenggarakannya Training Jurnalistik Tingkat Nasional adalah "meningkatkan minat menulis dan memberikan cara menuangkan ide dalam sebuah tulisan, Goalnya terlahirlah para jurnalis muda" ujar Ajeng selaku ketua panitia.
Pada kesempatan pertama sambutan, Roni Fadillah selaku ketua Keluarga Alumni Fakultas Peternakan (Kafapet) Unsoed wilayah Jabodetabeksuci sekaligus wakil redaktur Kafapet-Unsoed.com menyinggung tentang ide Training Jurnalistik yang awalnya untuk kalangan internal Kafapet-Unsoed.com, lalu wacana tersebut berkembang untuk berbagi ilmu Jurnalistik kepada mahasiswa di Perguruan Tinggi lainya bersifat Nasional. Roni selain pengurus, juga sebagai Penulis yang produktif, sudah beberapa buku diterbitkan.
"Ketika ada Ide harus langsung ditulis, kalau tidak hilanglah ide tersebut" Roni menegaskan salah satu trik untuk menulis.
Ketua Umum Kafapet Unsoed Ir. Bambang Rijanto Japutra, M.P., menyampaikan rasa bangga terhadap Keluarga Alumni fapet Unsoed serta sangat mengapresiasi generasi milenial alumni Fapet Unsoed menjadi bagian dari Panitia untuk merealisasikan kegiatan ini.
Prof. Dr. Ismoyowat, S.Pt, MP. |
Farid Dimyati |
Bambang Suharno |
Sutriyono Robert |
Sesi terakhir adalah diskusi, cukup menarik dan muncul beberapa pertanyaan dari peserta. Beberapa pertanyaan yang dikutip redaksi diantaranya, pertanyaan dari Muhamad Fauzi, mahasiswa dari Universitas Tidar Magelang menanyakan berita apa yang banyak digemari oleh masyarakat pada saat ini, apakah berita formal atau berita interaktif.
Pertanyaan kedua dari Irene, Alumni Universitas Jenderal Soedirman yang sedang bekerja di salah satu Bank Nasional di Jakarta, pertanyaannya terkait tulisan yang menarik untuk target pembaca milenial. Kedua pertanyaan tersebut dipaparkan oleh Farid Dimyati, "untuk menyuguhkan artikel menarik bisa dengan mendramatisir judul dan isi tetapi tidak clickbait dan sesuai dengan faktanya serta memberhatikan tutur bahasa yang sopan".
Muncul pertanyaan seputar UU ITE oleh Syafatur Rahaman Al Gazali, mahasiswa dari Universitas Tadulako Palu mengungkapkan "dengan adanya UU ITE membuat segala kritikan terhadap pemerintah menjadi terbatas dan cenderung sulit". Bambang menjelaskan "kita harus bisa membedakan memberikan kritik dengan ujaran kebencian (hate speech), artinya dalam memberikan sebuah kritik tulisan kita harus dapat menarik target pembaca sehingga bisa tepat sasaran dan tentu menggunakan tata bahasa yang baik". Disinilah peran media sebagai penyambung lidah masyarakat dengan menyuguhkan artikel yang menarik untuk dibaca bukan ujaran kebencian yang dilontarkan yang membuat illfeel pembacanya.
Kristina Serenem, mahasiswa dari Universitas Papua, Papua Barat mendiskusikan bagaimana caranya untuk mengembangkan media digital di kota kecil. Bambang menjelaskan "zaman sekarang untuk mengembangkan media sangat mudah dengan perkembangan teknologi yang tentu penyebaran informasi sudah sangat mudah dan cepat, tinggal rekan-rekan semua bagaimana memanfaatkan teknologi tersebut terutama generasi milenial".
Yang menarik adalah setelah training, di akhir acara panitia mengumumkan adanya lomba menulis untuk para peserta dan dikirimkan kepada panitia. 10 artikel terbaik berhak mendapatkan sertifikat lomba menulis tingkat nasional. ketentuan lomba adalah sebagai berikut : 1) Peserta bebas menentuka tema tulisan (Opini, Biografi ataupun berita singkat seputar kegiatan training jurnalistik); 2) Batas waktu penulisan maksimal 1 minggu (terhitung Sabtu, 29 Agustus 2020 . Tulisan paling lambat dikumpulkan pada Sabtu, 5 September 2020). Tidak perlu menunggu lama, tercatat pada hari yang sama Sabtu, (29/8/2020) sudah ada artikel masuk ke panitia dari peserta yang merupakan buah hasil Training Jurnalistik Tingkat Nasional Bersertifikat. Semoga semangat ini bisa terus terjaga.
Penulis : Fajar dan Roni
Foto : Fajar
0 Komentar
Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer