Kafapet-unsoed.com, Wonogiri. Bertempat di Kecamatan Giriwoyo, Wonogiri, Jawa Tengah. PT Janu Putra Sejahtera menggandeng De Heus membangun Peternakan Grand Parents Stock (GPS) berteknologi industri 4.0 yang menjadi salah satu farm dengan teknologi terbaik di Indonesia. Peternakan GPS tersebut dibangun pada lahan 8 hektare. Acara Peresmian dilakukan pada Senin (27/9) dihadiri oleh sejumlah tokoh antara lain pimpinan kedua perusahaan tersebut, Direktur Perbibitan Ditjen PKH Kementan dan sjumlah tamu undangan.
Gabor Fluit - CEO Asia De Heus dalam
sambutannya mengatakan, De Heus merupakan
salah satu perusahaan pakan terbesar di negara ini, dengan
menyediakan pakan berkualitas tinggi dan layanan di berbagai bidang, seperti
manajemen peternakan, kesehatan hewan, biosekuriti, pengurangan antibiotik,
serta desain peternakan. De Heus juga berkomitmen untuk berbagi pengetahuan dan
pengalaman, serta mendukung peternak mandiri dan pelaku
budidaya akuakultur di seluruh dunia untuk memajukan mereka dalam
segi profesionalitas, peningkatan, dan profitabilitas.
Dengan cara melakukan
investasi pada negara-negara yang dapat memainkan peran penting dalam
pengembangan lebih lanjut dari sektor peternakan dan akuakultur. Bukan dengan
mengambil alih peran peternak, tetapi mendukung mereka dalam mengembangkan dan
memodernisasi usaha mereka sehingga mampu membangun masa depan yang lebih baik
bagi peternak, keluarga, dan komunitas lokal di sekitar.
Kay De Vreese – President Director De Heus Indonesia pada kesempatan ini mengatakan, krisis ekonomi akibat Covid 19 ini, telah menunjukkan kepada kita, bahwa melalui globalisasi kita semua adalah bagian dari Rantai Pasokan Pangan Global. Masalah di Cina dan Amerika Serikat segera mempengaruhi seluruh dunia. Di Indonesia, kita bergantung pada pasokan bahan baku dari negara lain, sementara perjanjian perdagangan juga menekan daya saing produk jadi lokal. Jalan ke depan bagi Indonesia adalah meningkatkan efisiensi dan kinerja teknis dan memastikan harga bahan baku lokal menjadi kompetitif secara global.
Di sektor
perunggasan, kita harus selalu memikirkan bagaimana agar protein unggas yang
terjangkau dan sehat bisa tersedia bagi masyarakat Indonesia. De Heus di
Indonesia semakin optimis dengan industri perunggasan dan hadir untuk memberikan
warna baru bagi industri perunggasan karena De Heus Indonesia berkomitmen untuk
mendukung dan tidak bersaing dengan peternak ayam pedaging mandiri komersial,
sekaligus membangun aliansi strategis dengan UKM lokal dan peternak unggas
lokal.
“Pembukaan peternakan GPS dalam rangka meningkatkan standar performa pembibitan GPS menuju tingkat internasional dan menyediakan Parent Stock Day Old Chicks berkualitas tinggi,” ujar pendiri Janu Putra Grup, Singgih Januratmoko.
Menurut
Singgih, konsumsi daging ayam per kapita nasional mencapai 11,6 kg per tahun,
masih jauh dibandingkan negara tetangga seperti Thailand, Malaysia, dan
Singapura. Konsumsi tersebut pada tahun mendatang diperkirakan mengalami
kenaikan. Demikian pula pasar ekspor telur tetas atau Hatching Egg (HE) masih terbuka lebar menuju mancanegara.
Pembukaan
peternakan GPS tersebut membutuhkan industri unggas yang profesional untuk
memenuhi permintaan yang terus meningkat di dalam negeri. Karena kebutuhan
tersebut, PT. Janu Putra Sejahtera berkolaborasi dengan De Heus yang memiliki
rekam jejak dalam bidang nutrisi hewan selama 100 tahun. Singgih yakin bahwa
kerja sama dengan De Heus dapat berkontribusi dalam peningkatan industri unggas
berskala nasional.
Menurut
Singgih, pembangunan peternakan ayam GPS berteknologi tinggi, merupakan
kebutuhan pasar yang terus berkembang, sekaligus komitmen De Heus dalam
membangun rantai pasokan daging ayam yang aman sesuai dengan standar Global
G.A.P“Produksi
protein unggas di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan yang cukup besar ke
depan. Kami memiliki gen dalam bertanggung jawab untuk mengatasi tantangan ini
dan menemukan cara menghadapinya,” ujar Kay De Vreese, Presiden Direktur De
Heus Indonesia.
Menurut Kay,
pihaknya secara profesional telah memenuhi tuntutan dalam membangun peternakan
yang mengacu pada biosekuriti, kebersihan, keamanan pangan, kesejahteraan
hewan, dan pengurangan penggunaan antibiotik.
Kay
menambahkan, sejak tiga tahun kehadiran De Heus di Indonesia, pihaknya sangat
optimistis dengan industri unggas nasional, “Kami ingin memberikan warna baru bagi
industri unggas, karena De Heus berkomitmen untuk mendukung dan tidak bersaing
dengan peternak ayam pedaging komersial, sekaligus membangun aliansi strategis
dengan UMKM dan peternak ayam skala lokal,” ujarnya.
Singgih
mengapresiasi De Heus terhadap dukungan kepada para peternak lokal untuk
menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi, sekaligus memperkenalkan produk
peternak mandiri kepada pelanggan potensial. Sehingga PT. Janu Putra Sejahtera
mampu melakukan ekspor telur tetas pada tanggal 9 September 2021.
Kedua
perusahaan berkomitmen untuk mendorong visi keberlanjutan dalam waktu dekat.
Dengan menggunakan truk curah untuk mengisi silo pakan dan mengurangi
penggunaan plastik. Selain itu terdapat pula Panel surya yang akan dipasang
pada tahap investasi kedua
Bupati
Wonogiri, Joko Sutopo, mengharapkan fasilitas petenakan ini dapat membantu
memberikan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat di sekitar peternakan
Giriwoyo.***
Editor : Bams
1 Komentar
👍👍👍
BalasHapusJika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer