Yogyakarta, kafapet-unsoed.com - Kembali 10 orang dosen Fakultas Peternakan Universitas Jenderal Soedirman mengikuti kegiatan Penerimaan Mahasiswa Baru Program Studi Program Profesi Insinyur Peternakan Semester Gasal T.A. 2022/2023 Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Senin (29/08).
Tak tanggungg-tanggung Prof. Akhmad Sodiq, rektor Unsoed juga menjadi Mahasiswa Program Studi Program Profesi Insinyur Peternakan UGM Semester Gasal T.A. 2022/2023. Demikian juga dengan Prof. Triana Setyawardani, dekan Fapet Unseod beserta Prof. Caribu Hadi Prayitno, Prof. Dadang Mulyadi Saleh, Prof. Datta Dewi Purwantini, Dr. Erfa Aris Rimbawanto, Imam Suswoyo, M.Agr.Sc., M. Sugiyarto, Ph.D, Dr. Muhamad Bata, dan Dr. Rosidi.
Selain 10 orang dosen terdapat 4 orang alumnus peternakan yang mengikuti kegiatan tersebut jalur RPL. A. Bagus Pekik Handayani dari De Haus, Nurtania Sudarmi dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, Peni Patriani dan Tati Vidiana Sari dari Universitas Negeri Sumatera Utara (USU). Sedangkan Gery Andesitia yang merupakan fresh graduate yang mengikuti Program Profesi Insinyur Peternakan jalur reguler.
Mulai dari praktisi, fresh graduate sampai guru besar mengikuti Program Profesi Insinyur. Kenapa harus jadi insinyur? Pemerintah telah mengatur undang-undang perlu ditaati oleh seluruh warga negara. Dalam artikel terdahulu Lellah Rohim, memaparkan pentinya Perguruan Tinggi untuk mencetak Insinyur Profesional.
Landasan Hukum Perguruan Tinggi untuk menyelengkaran Program Studi Profesi Insinyur UU No 12 tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi, Peraturan Presiden No.8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, UU No 11 tahun 2014 tentang keinsinyuran Indonesia, Permen Ristek Dikti tahun 2015 tentang Nasional Perguruan Tinggi, dan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 2019 tentang peraturan pelaksanaan UU No 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran.
Prof. Dr. Ir. Zuprizal, DEA., IPU., ASEAN Eng., dalam rangkaian kegiatan menyampaikan, “Insiyur harus punya knowlage, pengalaman, dan etika.” Ketiga irisan tersebut harud dimilik. “Wong pinter banyak, wong cerdas itu sudah banyak, tapi wong jujur banyak juga sich,” kelakarnya. Jujur salah satu nilai yang mencerminkan etika, menjadi penting dan etika melingkupi ketiga irisan tersebut. Dekan Fapet Unsoed, Prof Triana sangat mendukung pelaksanaan Program Insinyur Peternakan.
Fapet Unsoed telah mendelegasikan 30 dosen untuk mengikuti Program Insinyur Peternakan. Diawali saat kepemimpinan Prof. Ismoyowati mendelegasikan 10 dosen, secara bertahap program tersebut dilanjutkan oleh Prof. Triana. Kegiatan ini juga bentuk perealisasian kerjasama antara UGM dan Unsoed dengan mengirimkan kompetensi dosen untuk ke profesional insinyur. Meskipun secara akademis dosen Fapet Unsoed telah banyak menyandang gelar Profesor, mengikuti Program Profesional Insinyur melengkapi keprofesionalan dalam bidang peternakan.
Prof. Triana pun merasa bangga pada alumni Fapet Unsoed yang juga ikut serta dalam Program Profesi Insinyur. “Baik Pak Bagus Pekik dari perusahaan besar, Mbak Tati Vidi dari Medan, dan Mbak Nur Tania dari Manokwari yang sudah jauh-jauh masih semangat serta memotivasi kami-kami yang hanya tetangga Provinsi dengan UGM,” sebut Guru Besar Teknologi Hasil Peternakan. Tanggapan datang dari A. Bagus Pekik, “Insinyur ini bisa menjadi sebuah profesi yang dapat menangani krisis pangan, pemenuhan protein adanya dipeternakan dan semoga lewat profesi insinyur ini, peternakan memiliki menteri yang fokus memegang regulasi peternakan.”
Penulis : Nurtania Sudarmi
Foto : Nurtania Sudarmi dan Tim UGM
0 Komentar
Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer