Modernisasi Koperasi (Langkah Menuju Kemandirian Ekonomi)

Ir.Mochamad Sugiarto, SPt.,MM.,PhD.,IPU.,ASEAN Eng. : Sekjend Perhimpunan Ilmuwan Sosial Ekonomi Peternakan Indonesia / PERSEPSI

Purwokerto, Kafapet-unsoed.com. Koperasi merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia yang memiliki peran strategis dalam memperkuat ekonomi masyarakat, khususnya di pedesaan. Koperasi menawarkan model ekonomi yang berkeadilan dan berkelanjutan melalui prinsip gotong royong dan kebersamaan. Namun, perkembangan zaman yang semakin maju dan dinamis menuntut koperasi untuk beradaptasi dan bertransformasi agar tetap relevan dan mampu bersaing. Inilah yang menjadi latar belakang pentingnya modernisasi koperasi, ungkap Wakil Dekan Fakultas Peternakan Unsoed bidang Umum dan Keuangan Ir.Mochamad Sugiarto, SPt.,MM.,PhD.,IPU.,ASEAN Eng. selesai bincang-bincang dengan Ir.H.Alief Einstein,M.Hum. dari kafapet-unsoed.com.

Menurut Sugiarto (sapaan akrab Ir.Mochamad Sugiarto, SPt.,MM.,PhD.,IPU.,ASEAN Eng) dalam era digitalisasi dan globalisasi saat ini modernisasi koperasi menjadi sebuah keharusan untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan koperasi. Modernisasi koperasi tidak hanya melibatkan penerapan teknologi, tetapi juga perubahan paradigma, manajemen, dan struktur organisasi yang adaptif terhadap perubahan zaman.

1. Globalisasi dan Teknologi

Dosen ahli Pemberdayaan Masyarakat dari Fakultas Peternakan Unsoed, Sugiarto mengatakan bahwa globalisasi telah membuka akses pasar yang lebih luas, namun juga menghadirkan persaingan yang ketat. Di sisi lain, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah merubah cara bisnis dijalankan, dari operasional hingga pemasaran. Teknologi digital menawarkan peluang besar bagi koperasi untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan aksesibilitas layanan.

2. Tuntutan Konsumen

Konsumen masa kini, termasuk anggota koperasi, memiliki harapan yang lebih tinggi terhadap layanan yang cepat, transparan, dan efisien. Mereka semakin terbiasa dengan kenyamanan transaksi digital dan informasi yang mudah diakses. Untuk memenuhi tuntutan ini, koperasi perlu mengadopsi teknologi digital dalam operasional mereka, jelas Sugiarto (alumni S2 Agribusiness Management, College of Economic and Management (CEM) dari University of the Philippines (UP) Los Banos, Philippines.

3. Regulasi dan Kebijakan Pemerintah

Selanjutnya Sugiarto yang juga alumni S3 Community Development, College of Public Affair (CPAF) dari University of the Philippines, Los Banos, Philippines mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan dan regulasi yang mendorong pengembangan koperasi. Dukungan ini mencakup pembiayaan, pelatihan, dan pendampingan teknis. Namun, koperasi juga perlu memastikan bahwa mereka mematuhi regulasi tersebut dan mampu mengimplementasikannya secara efektif.

4. Keterbatasan Sumber Daya

Banyak koperasi, terutama di pedesaan, menghadapi keterbatasan sumber daya baik dari segi finansial maupun sumber daya manusia. Hal ini menghambat kemampuan mereka untuk berinovasi dan mengadopsi teknologi baru, ujar Sugiarto (Sekjend Perhimpunan Ilmuwan Sosial Ekonomi Peternakan Indonesia / PERSEPSI).

5. Manajemen dan Tata Kelola

Salah satu tantangan utama yang dihadapi koperasi adalah kelemahan dalam manajemen dan tata kelola. Banyak koperasi masih dijalankan secara tradisional tanpa sistem manajemen yang profesional dan transparan. Ini mengakibatkan rendahnya efisiensi operasional dan kepercayaan anggota. Implementasi manajemen profesional tidak dapat ditawar tawar lagi. Teori manajemen klasik, seperti yang dikemukakan oleh Henri Fayol, Frederick Taylor, dan Max Weber, menekankan pentingnya struktur organisasi, pembagian kerja, dan prosedur yang jelas. Penerapan struktur organisasi yang jelas dan prosedur operasional standar di koperasi akan membantu meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas. Perubahan paradigma dan prinsip prinsip dalam berorganisasi koperasi tersebut dapat meningkatkan efisiensi, transparansi, dan partisipasi anggota, serta memastikan keberlanjutan dan daya saing di era modern, jelas Sugiarto.

6. Rendahnya Literasi Digital

Literasi digital yang rendah di kalangan anggota dan pengurus koperasi menjadi hambatan signifikan dalam upaya modernisasi. Tanpa pemahaman dan keterampilan yang memadai dalam menggunakan teknologi, koperasi akan kesulitan untuk bertransformasi, ungkap Sugiarto.

7. Inklusi Keuangan

Sugiarto mengatakan bahwa modernisasi koperasi dapat meningkatkan inklusi keuangan dengan menyediakan akses layanan keuangan yang lebih mudah dan terjangkau bagi anggota, terutama di daerah pedesaan yang seringkali kurang terlayani oleh lembaga keuangan konvensional.

8. Pengembangan Ekonomi Lokal

Koperasi yang modern dapat berperan sebagai motor penggerak ekonomi lokal melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pemberdayaan komunitas. Dengan manajemen yang profesional, koperasi dapat lebih efektif dalam mengelola dan mengembangkan potensi ekonomi lokal, jelas Sugiarto.

9. Kolaborasi dan Jaringan

Sugiarto sebagai dosen ahli Pengembangan Kelompok (Group Development) dari Fakultas Peternakan Unsoed menambahkan bahwa modernisasi memungkinkan koperasi untuk membangun jaringan dan kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor swasta. Ini membuka peluang untuk akses pembiayaan, pelatihan, dan bantuan teknis yang lebih luas. Modernisasi koperasi adalah sebuah keharusan dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di era globalisasi dan digitalisasi. Dengan latar belakang perubahan lingkungan eksternal dan tantangan internal yang ada, koperasi harus bertransformasi untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan daya saing. Modernisasi tidak hanya melibatkan adopsi teknologi, tetapi juga perubahan dalam manajemen, tata kelola, dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia. Dengan langkah-langkah yang tepat, koperasi dapat terus berperan sebagai pilar ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, membawa kesejahteraan bagi anggotanya dan masyarakat luas.



Penulis     : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Foto           : Ir. Alief Einstein, M.Hum

Posting Komentar

0 Komentar