Reuni Fapet Unsoed 1987 (Sebuah laporan pandangan mata)


Solo, Kafapet-unsoed.com. Apa yang menarik dari sebuah reuni, setelah terpisah lebih dari 32 tahun, dan melampaui masa pandemi yang mencabut banyak nyawa manusia?

Biasanya, kami kumpul-kumpul dalam waktu 2-3 tahun sekali, tapi sejak pandemi, kami belum lagi kumpul bareng. Hanya sesekali beberapa orang di antara kami berjumpa di suatu tempat, - dengan atau tanpa rencana, dengan semboyan: lama tak jumpa, sekali jumpa tiada lama.


Akhirnya kawan-kawan di Solo memecah kebuntuan. Awal Agustus 2024 tercetus niatan untuk bereuni, dan di akhir bulan itu juga terealisasi. 24-25 Agustus 2024 kami berkumpul di Agrowisata Amanah, lokawisata bernuansa resort di kawasan Karang Anyar, Surakarta.

Rombongan besar berkumpul di kota Solo, dan berbarengan menuju lokasi pertemuan. Sebagian kecil menyusul datang satu per satu. Seorang teman datang dari Biak, Papua, transit di Jakarta dan baru tiba di Solo jam 19.00 malam. Serombongan kecil alumni baru tiba di lokasi selepas tengah malam. 


Resminya acara dimulai jam 19.00 malam. Kaos seragam dibagikan, dan langsung dipakai. Setelah dibuka oleh panitia dan sambutan dari Rektor Unsoed, acara didahului dengan doa bersama untuk para sahabat dan dosen kami yang sudah meninggal dunia, juga buat kesembuhan beberapa sahabat dan dosen yang masih terbaring sakit.

Suasana guyub, sudah terasa sejak sore. Ruang pertemuan di lokasi pertemuan, beberapa sahabat mengelilingi meja dan bersenda-gurau. Suasana menyenangkan terus berlanjut hingga nyaris tengah malam, diiringi hiburan organ tunggal yang didatangkan dari Solo. Aneka lagu didendangkan oleh para peserta, gank kotak-kotak Fapet Unsoed. Seorang kawan dari Fapet 86, mas Catur Lukito yang rumahnya di dekat lokasi, berkesempatan hadir juga.

Ada juga selingan pengakuan dosa dari para alumni, yang berisi cerita-cerita kenakalan mahasiswa di masa itu. Mulai dari titip absen, nyontek maupun beberapa tindakan lain untuk memastikan lulus ujian. Tidak lupa juga pengakuan dosa saat makan lima ngaku satu di kantin kampus, serta siasat bagaimana memancing ketertarikan anak gadis bapak kost.


Seiring bergeraknya waktu, satu persatu dari para peserta undur diri untuk beristirahat. Sisanya masih melanjutkan ngobrol hingga lepas tengah malam. Musik pengiring sudah tutup lapak, dan para penelusur malam merintangi waktu dengan memainkan gaple, dengan hukuman dicoreng bedak bagi yang kalah. Persis seperti di zaman kuliah dulu.

Pagi harinya, seperti tidak ada lelahnya, kami bersenam ria di halaman hotel. Beberapa permainan penuh keriangan, kami lakukan bersama-sama. Sepertinya, kami memang kembali lagi ke masa kanak-kanak.

Usai sarapan pagi bersama-sama, kami melakukan jalan kaki ke sekitar lokasi pertemuan. Keriangan kembali muncul sepanjang perjalanan, hingga kembali. Hidangan snack plus kopi hangat, serta berbagai penganan dari berbagai kota di Jawa, mulai dari bakpia, nopia, mino hingga mendoan terhidang dan siap dinikmati, diselingi obrolan dengan berbagai topik yang nggak penting, tapi menarik perhatian.

Menjelang tengah hari kami meninggalkan tempat pertemuan dan menuju tempat makan siang bersama di restoran Kopi Gedang Kepok di Karang Anyar. Untuk keseragaman, kami mengenakan kemeja kotak-kotak. Usai makan siang, rangkaian acara reuni ditutup disertai doa, semoga kami semua sehat selalu dan bisa hadir di reuni berikutnya: Sukabumi, Jawa Barat.



Penulis     : Zainal Abidin

Editor       : Roni

Foto           : Zainal Abidin

Posting Komentar

0 Komentar