![]() |
Dr. Tedy Dirhamsyah, SP., MAB., bersama Dandim Kapuas, Kepala Dinas Pertanian Kapuas sedang Panen Padi Inpari 32 di Blok B2 Dadahup, Kab. Kapuas, Kalimantan Tengah. |
Kapuas, Kafapet-Unsoed.com. Optimisme menyelimuti para petani di Blok B2, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah. Mereka sukses menggelar panen raya perdana di lahan sawah ekstensifikasi (cetak sawah baru) yang dikembangkan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam beberapa tahun terakhir. Panen ini menjadi bukti nyata keberhasilan program perluasan lahan pertanian untuk mendukung ketahanan pangan nasional, ungkap alumni Fakultas Pertanian Unsoed angkatan 1991 Dr. Tedy Dirhamsyah, SP., MAB., saat pemaparan jarak jauh yang dipandu Ir.H.Alief Einstein,M.Hum. dari kafapet-unsoed.com pada hari ini Sabtu 15 Maret 2025.
Panen raya perdana tersebut, menurut Dr. Tedy (sapaan akrab Dr. Tedy Dirhamsyah, SP., MAB) mencakup lahan seluas 272 hektare yang akan dipanen secara bertahap, mulai dari pekan pertama Februari 2025 hingga puncaknya di akhir bulan. Kemudian Ketua Brigade Pangan Pambelum, Hasni Hidayat, mengungkapkan bahwa hasil produksi mencapai rata-rata 3 ton per hektare, sebuah capaian signifikan mengingat lahan tersebut adalah lahan baru. “Progres pertanaman kami luar biasa. Saat ini, kami sedang menggarap 5 hektare dan targetnya akan terus berkembang hingga mencapai 200 hektare. Kami optimis hasil panen akan terus meningkat seiring berjalannya waktu,” ujar Hasni, Rabu, 12 Februari 2025. Menurut Hasni, dukungan pemerintah melalui Kementan menjadi kunci keberhasilan ini. Berbagai bantuan seperti pupuk, benih unggul, dan alat mesin pertanian (alsintan) berperan besar dalam meningkatkan produktivitas. “Sebagian besar lahan di Blok B2 masih menunggu masa panen, yang diperkirakan akan mencapai puncaknya dalam beberapa minggu ke depan. Kondisi tanaman sangat baik, menjanjikan hasil yang optimal,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Pembiayaan Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Dr. Tedy menyebutkan bahwa panen ini merupakan bagian dari implementasi pertanian modern yang diusung Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Salah satu inovasi yang diterapkan adalah penggunaan benih unggul Inpari 32 yang terbukti tahan terhadap genangan air dan mampu beradaptasi di lahan baru.
“Meski menghadapi tantangan seperti serangan hama burung, kami berhasil mengatasinya dengan pemasangan jaring pelindung. Hasilnya, panen perdana ini menunjukkan performa yang sangat baik,” kata Dr. Tedy.
Selanjutnya Dr. Tedy menjelaskan bahwa panen perdana di Dadahup ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan program ekstensifikasi, tetapi juga memberikan harapan baru bagi petani di Kapuas untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Dr. Tedy menambahkan, dengan dukungan penuh dari Kementan, lahan-lahan baru seperti di Blok B2 diharapkan menjadi pusat-pusat produksi pangan strategis di masa depan.
Penulis : Ir. Alief Einstein, M.Hum
Foto : Ir. Alief Einstein, M.Hum
0 Komentar
Jika kesulitan posting komentar via hp harap menggunakan komputer